Minggu, 08 November 2015

DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI

Desain dan Struktur Organisasi

(1) Dimensi Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian organisasi. Pada organisasi formal struktur direncanakan dana merupakan usaha sengaja untuk menetapkan pola hubungan antara berbagai komponen sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif. Sedangkan pada organisasi informal struktur organisasi adalah aspek sistem yang tidak direncanakan dan timbul secara spontan akibat interaksi peserta. Berikut tiga dimensi struktur organisasi :
A. Kompleksitas
Mempertimbangkan tingkat diferensisasi yang ada dalam organisasi termasuk di dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan didalam hirarki organisasi, serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis.
B. Formalisasi
Merujuk pada tingkat sejauh mana pekerjaan didalam organisasi tersebut distandarisasi sehingga memudahkan koordinasi dan dapat melakukan penghematan. Jika formalisasi rendah, perilaku para pegawai cenderung tidak terprogram karena kebijakan dari seseorang didalam pekerjaannya berbanding terbalik dengan jumlah perilaku yang diprogramkan lebih dahulu oleh organisasi.
C. Sentralisasi
Sentralisasi adalah tingkat dimana pengambilan keputusan dikonsentrasikan hanya pada satu titik tunggal didalam organisasi.

(2) Departementalisasi
Departementalisasi adalah penggabungan pekerjaan kedalam kelompok-kelompok kegiatan kerja suatu organisasi. Ada beberapa cara dimana organisasi dapat mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang bermacam-macam untuk dilaksanakan. Proses penentuan cara bagaimana kegiatan-kegiatan dikelompokkan menjadi departementalisasi dan departementasi.
A. Departementalisasi Fungsional
Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan sejenis untuk membentuk satu kesatuan organisasi. Semua individu-individu yang melaksanakan fungsi yang sama dikelompokkan bersama, contohnya seperti seluruh personalia, penjualan, akuntansi, programmer komputer dan sebagainya.
B. Departementalisasi Divisional
Banyak perusahaan besar, dengan banyak jenis produk, diorganisasikan menurut struktur organisasi divisional. Bila departementalisasi perusahaan menjadi terlalu kompleks dan tidak praktis bagi struktur fungsional, manajer perlu membentuk divisi-divisi semi otonomi, dimana setiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.

(3) Model-model Desain Organisasi
Model desain organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Desain mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi, deentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran satuan kerja.
A. Desain Organisasi Mekanistik
- Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan.
- Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa aman dan ekonomi melalui perasaan takut dan sanksi.
- Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir kebawah dan cenderung terganggu tidak akurat.
-Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas tujuan metode departemental.
- Proses pengambilan keputusan hanya ditingkat atas, keputusan relatif.
- Proses penyusun tujuan dilakukan di tingkat puncak original, tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok.
- Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan
B. Desain Organisasi Klasik
- Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan.
- Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode partisipasi
- Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh organisasi yaitu ke atas dan kebawah dan kesamping.
- Proses interaksi bersifat terbuka danm ekstensif baik atasan maupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan metode parlemental.
- Proses pengambilan keputusan dilaksanakan disemua tingkatan melalui proses kelompok.
- Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.
- Proses kendali menyebar ke seluruh organisasi dan menekan pemecahan masalah dan pengendalian diri.

(4) Impikasi Manajerial Desain dan Struktur Organisasi 
Pegawai atau karyawan dalam suatu perusahaan terhubung dalam suatu kesatuan struktur  yang menyatu dengan tujuan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan dengan lebih baik dibandingkan tanpa adanya pembagian bagian tugas kerja. Untuk melakukan pengumpulan orang-orang dalam suatu unit, divisi bagian ataupun departemen dengan tugas pekerjaan yang berkaitan diadakan kegiatan departementalization atau departementalisasi. Posisi adalah kualitas maka setiap orang yang menempati posisi yang ia kuasai dalam suatu organisasi akan menghasilkan kontribusi besar dalam suatu organisasi tersebut. itulah mengapa diperlukan implikasi manajerial desain dan struktur organisasi.

Sumber 
husnaini usman, manajemen: teori, praktik, dan riset pendidikan, jakarta bumi aksara. 2013 halaman 667
http://manajemenfebua2012kelasj.blogspot.co.id/2014/03/dimensi-struktur-organisasi-dan.html
http://gustriphenomg3.blogspot.co.id/2010/12/bentuk-bagan-organisasi-dan.html
http://kutamz-desain.blogspot.co.id/2015/06/struktur-dan-desain-organisasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar