Budaya, Kreativitas dan Inovasi
1. Pengertian dan Fungsi Budaya Organisasi
Budaya Organisasi adalah serangkaian nilai, kepercayaan, perilaku, adat dan sikap yang membantu anggota organisasi memahami prinsip-prinsip yang dianutnya, bagaimana organisasi melakukan berbagai hal, dan apa yang dianggap penting oleh organisasi. Ketika orang-orang yang membentuk organisasi mewakili budaya yang berbeda-beda, perbedaan mereka dalam nilai, kepercayaan, perilaku, adat dan sikap merefleksikan multikulturalisme. Keanekaragaman muncul dalam suatu komunitas ketika anggotanya berbeda satu sama lain dalam satu atau lebih dimensi yang penting.
Fungsi Budaya Organisasi :
Menurut Robbins (1996 :294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas dari pada kepentingan diri individual seseorang
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
Fungsi Budaya Organisasi :
Menurut Robbins (1996 :294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas dari pada kepentingan diri individual seseorang
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
2. Tipopologi Budaya Organisasi
Pengertian Tipopologi merupakan suatu pengelompokkan bahasa berdasarkan ciri khas tata kata dan tata kalimatnya (Mallinson dan Blake, 1981:1-3). Tipopologi budaya organisasi bertujuan untuk menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin ada di realitas, Tipopologi budaya organisasi dapat diturunkan dari tipopologi organisasi lainnya misalnya dengan membagi tipe organisasi dengan membuat tabulasi silang antara jenis kekuasaan dengan jenis keterlibatan individu didalam organisasi.
Jenis Kekuasaan dan keterlibatan individu dalam organisasi dibagi menjadi :
- Koersif
- Utilitarian
- Normatif
a. Organisasi Koersif adalah organisasi dimana para anggota organisasi harus mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan.
b. Organisasi Utilitarian adalah organisasi dimana para anggota diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai dengan standard atau ketentuan yang disepakati bersama oleh anggota organisasi.
c. Organisasi Normatif adalah oragnisasi dimana para anggota organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada komitmen karena menganggap organisasi adalah sama dengan tujuan dari mereka sendiri.
3. Kreativitas Individu dan Team Proses Inovasi
Kreativitas dengan inovasi itu berbeda. Kreativitas merupakan pikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah melakukan sesuatu yang baru. Hubungan keduanya jelas. Inovasi merupakan aplikasi praktis dari kreativitas. Dengan kata lain, kreativitas bisa merupakan variabel bebas, sedangkan inovasi adalah variabel tak bebas. Dalam praktek bisnis sehari-hari, ada perencanaan yang meliputi strategi, taktik dan eksekusi. Dalam pitching konsultasi atau agency bagus, tetapi strategi itu tak berdampak pada perusahaan karena mandek di tingkat eksekusi. Mengapa ? sebab strategi bisa ditentukan oleh seseorang tetapi eksekusinya harus melibatkan banyak orang, mulai dari atasan hingga bawahan, Disinilah mulai ada gesekan antara karyawan, beda persepsi hingga ke sikap penentangan.
Itu sebabnya, tak ada perusahaan yang mampu berinovasi secara konsisten tanpa dukungan karyawan yang bisa memenuhi tuntutan persaingan. Hasil pengamatan kami menunjukkan, perusahaan-perusahaan inovator sangat memperhatikan masalah pelatihan karyawan, pemberdayaan dan juga sistem reward untuk meng-create daya pegas inovasi. Benih-benih inovasi akan tumbuh baik pada perusahaan-perusahaan yang selalu menstimulasi karyawan, dan mendorong ke arah ide-ide bagus. Melalui program pelatihan, sistem reward dan komunikasi, perusahan terus berusaha untuk mendemokratisasikan inovasi.
Pengertian Tipopologi merupakan suatu pengelompokkan bahasa berdasarkan ciri khas tata kata dan tata kalimatnya (Mallinson dan Blake, 1981:1-3). Tipopologi budaya organisasi bertujuan untuk menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin ada di realitas, Tipopologi budaya organisasi dapat diturunkan dari tipopologi organisasi lainnya misalnya dengan membagi tipe organisasi dengan membuat tabulasi silang antara jenis kekuasaan dengan jenis keterlibatan individu didalam organisasi.
Jenis Kekuasaan dan keterlibatan individu dalam organisasi dibagi menjadi :
- Koersif
- Utilitarian
- Normatif
a. Organisasi Koersif adalah organisasi dimana para anggota organisasi harus mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan.
b. Organisasi Utilitarian adalah organisasi dimana para anggota diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai dengan standard atau ketentuan yang disepakati bersama oleh anggota organisasi.
c. Organisasi Normatif adalah oragnisasi dimana para anggota organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada komitmen karena menganggap organisasi adalah sama dengan tujuan dari mereka sendiri.
3. Kreativitas Individu dan Team Proses Inovasi
Kreativitas dengan inovasi itu berbeda. Kreativitas merupakan pikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah melakukan sesuatu yang baru. Hubungan keduanya jelas. Inovasi merupakan aplikasi praktis dari kreativitas. Dengan kata lain, kreativitas bisa merupakan variabel bebas, sedangkan inovasi adalah variabel tak bebas. Dalam praktek bisnis sehari-hari, ada perencanaan yang meliputi strategi, taktik dan eksekusi. Dalam pitching konsultasi atau agency bagus, tetapi strategi itu tak berdampak pada perusahaan karena mandek di tingkat eksekusi. Mengapa ? sebab strategi bisa ditentukan oleh seseorang tetapi eksekusinya harus melibatkan banyak orang, mulai dari atasan hingga bawahan, Disinilah mulai ada gesekan antara karyawan, beda persepsi hingga ke sikap penentangan.
Itu sebabnya, tak ada perusahaan yang mampu berinovasi secara konsisten tanpa dukungan karyawan yang bisa memenuhi tuntutan persaingan. Hasil pengamatan kami menunjukkan, perusahaan-perusahaan inovator sangat memperhatikan masalah pelatihan karyawan, pemberdayaan dan juga sistem reward untuk meng-create daya pegas inovasi. Benih-benih inovasi akan tumbuh baik pada perusahaan-perusahaan yang selalu menstimulasi karyawan, dan mendorong ke arah ide-ide bagus. Melalui program pelatihan, sistem reward dan komunikasi, perusahan terus berusaha untuk mendemokratisasikan inovasi.
Sumber
Ricky W. Griffin. 2004, Manajemen Hal 183, Jakarta: Erlangga.
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/04/teori-budaya-organisasi.html
http://candra-zulisman.blogspot.co.id/2013/04/budaya-organisasi-tipopologi-budaya.html
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/04/teori-budaya-organisasi.html
http://candra-zulisman.blogspot.co.id/2013/04/budaya-organisasi-tipopologi-budaya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar