BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem
Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi berbasiskan komputer
yang berkembang pesat pada beberapa tahun terakhir ini. Sistem Informasi
Geografis adalah suatu sistem informasi berbasiskan komputer untuk menyimpan,
mengelola dan menganalisis, serta memanggil data bereferensi geografis. Dengan
memanfaatkan SIG akan memberikan kemudahan kepada para pengguna atau para
pengambil keputusan untuk menentukan kebijksanaan yang akan diambil, khususnya
yang berkaitan dengan aspek keruangan (spasial). [Prahasta, Eddy.2001]
1.2 Tujuan
Tujuan dari pemanfaatan
Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang
telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Informasi
Geografis (SIG)
Definisi
SIG kemungkinan besar masih berkembang, betambah dan sedikit bervariasi. Hal
ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar diberbagai sumber
pustaka.
SIG
mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu
di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data
yang diolah SIG adalah data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi
geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai
dasar referensinya.
2.2 Subsistem Sistem Informasi Geografis
(SIG)
SIG
dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut :
a.
Data Input
Susbsistem
ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan dan menyimpan data spasial dan
atributnya dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab
dalam mengonversikan atau mentransformasikan format-format data aslinya ke
dalam format yang dapat digunakan oleh perangkat SIG yang bersangkutan.
b. Data
Output
Subsistem ini bertugas untuk menampilkan
atau menghasilkan keluaran (termasuk mengekspornya ke format yang dikehendaki)
seluruh baris data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti
halnya table, grafik, report, peta dan lain sebagainya.
c.
Data Management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun table-tabel
terkait kedalam sebuah sistem baris data sedemikian rupa hingga mudah dipanggil
kembali atau di-retrieve, diupdate dan di edit.
d. Data Manipulation
& Analysis
Subsistem ini menentukan
informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. selain itu subsistem ini
juga melakukan manipulasi (evaluasi dan penggunaan fungsi-fungsi dan operator
matematis & logika) dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang
diharapkan.
Subsistem
SIG tersebut dapat diilustrasikan
sebagai berikut :
Gambar
1. Ilustrasi Uraian Subsistem SIG
2.3 Sejarah Sistem Informasi
Geografis (SIG)
Sistem
ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama Data
Banks For Development. Munculnya istilah Sistem Informasi Geografis seperti
sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari International
Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun 1967. Dikembangkan oleh Roger
Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS-SIG Kanada). CGIS digunakan
untuk menyimpan, menganalisa dan mengolah data yang dikumpulkan untuk
inventarisasi Tanah Kanada (CLI-Canadian Land Inventory) yang merupakan sebuah
inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan diwilayah pedesaan kanada dengan
memetakan berbagai informasi pada tanah pertanian, pariwisata, alam bebas,
ungags dan penggunaan tanah pada skala 1:250000.
Sejak
saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang dibeberapa benua terutama Benua
Amerika, Benua Eropa, Benua Australia dan Benua Asia. Seperti di Negara-negara
yang lain, di Indonesia pengembangan SIG dimulai di lingkungan pemerintahan dan
militer. Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di tunjang oleh sumberdaya
yang bergerak di lingkungan akademis(kampus).
Dalam
sejarahnya penggunaan SIG modern (berbasis komputer, digital) dimulai sejak
tahun 1960-an, pada saat itu untuk menjalankan perangkat SIG diperlukan
komputer mainframe khusus dan mahal. Dengan perkembangan komputer PC,
kecanggihan CPU, dan semakin murahnya memori, sekarang SIG tersedia bagi
siapapun dengan harga murah.
2.4
Komponen Utama Sistem Informasi Geografis
1.
Manusia,
dalam arti orang yang mengoperasikan atau menggunakan peranti SIG dalam
pekerjaannya.
2.
Aplikasi,
merupakan prosedur yang digunakan mengolah data menjadi informasi misalnya
penjumlahan, klasifikasi, tabulasi dan lainnya.
3.
Data,
berupa data spasial/grafis dan data atribut. Data spasial merupakan data berupa
representasi fenomena permukaan bumi yang dapat berupa foto udara, citra
satelit, koordinat dan lainnya. Data atribut adalah data yang merepresentasikan
aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkan seperti data sensus penduduk,
jumlah penganguran dan lainnya.
4.
Software,
merupakan perangkat lunak SIG berupa program aplikasi yang memiliki kemampuan
pengolahan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan data spasial.
Contoh software SIG yaitu Arc View, Map Inf, ILWIS.
5.
Hardware,
yaitu perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem komputer seperti
CPU, plotter, digitizer, RAM, hardisk dan lainnya.
6.
Metode,
merupakan cara/tahapan yang dilakukan dalam pengoperasian SIG mulai dari awal
sampai akhir.
2.4 Peranan Sistem Informasi
Geografis (SIG) dalam Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan
Pembangunan daerah
di masa depan pada akhirnya akan bergantung kepada daerah itu
sendiri. Hal ini disebabkan adanya penerapan
otonomi pemerintahan daerah dimana setiap daerah
bertanggung jawab untuk dapat mengembangkan
daerahnya sesuai dengan potensi dan rencana
yang dipunyai. Sejalan dengan itu, sikap para pengambil keputusan
pun pada saat ini dituntut untuk lebih
terbuka (transparan) sehingga masyarakat dapat
mengetahui keputusan dan latar belakang dari
kebijakan yang ditetapkan.
Dalam pelaksanaan
otonomi, daerah harus menggali dan mengembangkan,
secara optimal, potensi dan sumber daya yang ada pada daerahnya demi
sebesar-besarnya kemakmuran daerah tersebut. Langkah awal yang harus
dilakukan adalah dengan menginventarisasi keberadaan segala
sumber daya yang tersedia. Salah satu
caranya ialah dengan membangun suatu pusat basis data sumber daya
alam dalam media komputer yang terintegrasi dengan SIG. SIG harus tersusun
dengan baik dimana semua data daerah, baik data parsial
maupun data tekstual, disimpan dan dikelola
sehingga untuk memperoleh informasi dapat
dilakukan dengan cepat dan tepat. Seperti
diketahui, RUTR (Rencana Umum Tata Ruang),
baik Kabupaten, Kota maupun Wilayah, merupakan
pedoman bagi pemerintah daerah untuk menetapkan
lokasi dan manfaat ruang dalam menyusun
program-program dan proyek-proyek pembangunan selama jangka waktu
tertentu (setahun atau lima tahun). Dalam menyusun RUTR-K/W ini diperlukan data
yang menyangkut aspek fisik, sosial dan ekonomi yang
berlangsung di daerah tersebut. Dengan
diperolehnya data tersebut, potensi/kemampuan, kelemahan,
kesempatan dan kendala (Strength, Weakness,
Opportunity, Threat) dapat diperkirakan sehingga
dapat disusun suatu strategi pengembangan daerah
yang efektif dan efisien serta berwawasan lingkungan. Sumber data
yang diperlukan diperoleh dari berbagai instansi seperti
misalnya Biro Pusat Statistik. Dengan
memanfaatkan SIG dimana data yang disimpan
tersebut berupa data digital maka informasi yang
diperlukan untuk proses perencanaan dapat dilakukan secara
mudah dan cepat. Misalkan untuk aplikasi analisis kesesuaian
fisik lahan. Salah satu metoda untuk memperoleh inforrnasi kesesuaian lahan ini
ialah dengan memberikan score pada setiap jenis data yang digunakan sesuai
kondisi data tersebut misalnya jenis tanah, tingkat
kemiringan lereng, jumlah curah hujan pertahunnya dan data lain yang
ada. Umumnya proses ini diIakukan dengan
menggunakan analisis tumpang tindih (overlay) dari seluruh data yang berupa
peta-peta tematik sehingga dapat dilakukan penjumlahan score
untuk menentukan kesesuaian lahan berdasarkan kriteria
yang dipakai.
2.5 Aplikasi Sistem Informasi
Geografis (SIG) Site Plan Property Berbasis Web (Studi Kasus StarGroup Property
Development) dan Pemanfaatan SIG
ABSTRAK Sistem Informasi Geografis adalah sistem
informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial
(bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem
komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan
menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi
menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang
yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat saat ini, memunculkan suatu ide
atau gagasan dari penulis untuk mencoba mengimplementasikan salah satu program
aplikasi SIG ke dalam membentuk Informasi tata letak perumahan STARgroup
Property Development Bandung. Penulis mencoba membangun sebuah aplikasi yang
akan membantu untuk mempermudah dalam pencarian seperti informasi tipe rumah,
denah rumah, model rumah, spesifikasi material rumah, letak strategis perumahan
dan titik-titik letak perumahan yang tersebar di kota Bandung. dengan tujuan
untuk mempermudah dalam promosi perumahan yang sedang dikembangkan kepada
konsumen dalam hal informasi letak perumahan STARgroup Property Development
Bandung. Sistem yang akan dibuat adalah “Aplikasi Sistem Informasi Geografis
(SIG) Site Plan Property Berbasis Website. Menggunakan Google Maps API, Adobe
Dreamweaver CS5.5, PHPMyAdmin, PHP dan MySQL.” Sistem ini akan menggunakan
Metodologi Prototyping serta tool untuk pemodelan menggunakan UML (Unified
Modeling Language). Sistem ini menggunakan aplikasi Google Maps API Untuk menampilkan
peta GIS (Geographyc Infrmation System), Adobe Dreamweaver CS5.5 untuk
Mendesain aplikasi, PHP sebagai framework aplikasi untuk membaca bahasa
pemrograman PHP, PHPMyAdmin sebagai tools untuk mengelola Database berbasis Web
dan MySQL sebagai database server. Kata Kunci : UML, Prototyping, Google Maps
API, Adobe Dreamweaver CS5.5, Site Plan.
Sistem
Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah
dalam mendapatkan data-data yang telah diolah dan tersimpan
sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri
dari data spasial dan data atribut
dalam bentuk dijital. Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi geografis) dengan data non
spasial, sehingga para penggunanya
dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan
berbagai cara. SIG merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG
data dipelihara dalam bentuk
digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, table, atau dalam bentuk
konvensional lainya yang akhirnya
akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan
Ada beberapa alasan yang
mendasari mengapa perlu
menggunakan SIG, alasan
yang mendasarinya adalah:
- SIG
menggunakan data spasial maupun atribut secara terintergarsi
- SIG
dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data
- SIG
memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang ada dipermukaan bumi ke dalam beberapa layer atau coverage
data spasial
- SIG
memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menvisualisasikan data spasial berikut atributnya
- Semua
operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif
- SIG
dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik
- SIG
sangat membantu pekerjaan yang erat kaitanya dengan bidang spasial dan
geoinformatika.
Posisi
GIS dengan segala kelebihannya, semakin lama semakin
berkembang bertambah dan bervarian. Pemanfaatan GIS semakin meluas meliputi pelbagai disiplin
ilmu, seperti ilmu kesehatan,
ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, ilmu pertanian, militer dan lain sebagainya.
Berikut
ini adalah beberapa contoh aplikasi SIG:
- Pengelolaan
Fasilitas : Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan untuk
pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel
bawah tanah, perencanaan
fasilitas perawatan, pelayanan jaringan telekomunikasi
- Pengolaan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Untuk tujuan ini pada umumnya digunakan citra
satelit, citra Landsat yang digabungankan dengan foto udara, dengan teknik
overlay. Contoh
aplikasinya adalah studi kelayakan untuk tanaman peranian, pengelolaan hutan dan
analisis dampak lingkungan
- Bidang
Transportasi: Untuk fungsi ini digunakan peta skala besar dan menengah dan analisis
keruangan, terutama untuk manajemen
transit perencanaan rute, pengirimsn teknisi, analisa pelayanan, penanganan
pemasaran dan sebagainya.
Gambar 7. Contoh aplikasi
SIG dalam 3 dimensi
Gambar 8 . Contoh Aplikasi
SIG jalan di Web browser
- Jaringan
telekomunikasi : GIS digunakan untuk memtakan Sentral MDF (Main Distribution Poin),
kabel primer, Rumah Kabel, kabel
Sekunder, Daerah Catu Langsung dan seterusnya sampai ke pelanggan. Dengan GIS kerusakan
yang terjadi dapat segera diketahui.
- Sistem Informasi Lahan : Untuk keperluan ini yang digunakan adalah peta kadastral skala besar atau peta persil tanah dan analisi keruangan untuk informasi kadatral pajak.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Sistem
sebagai seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan
erat satu dengan lainya untuk mencapai suatu tujuan bersama, terdiri dari beberapa subsistem,
yang merupakan bagian yang
terpisahkan dari sistem . Sistem mempunyai beberapa karakter yaitu mempunyai komponen, mempunyai batas,
mempunyai masukan dan
keluaran, pengolahan sistem, lingkungan luar sistem, dan sasaran atau goal.
Sistem
Informasi, merupakan suatu cara yang terorgansisir mengumpulkan, memasukan dan memproses
data, mengendalikan dan menghasilkan
informasi dengan berbasis proses manual atau komputer
untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi. struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda
tergantung pada macam keperluan
atau macam permintaan yang harus dipenuhi.
Sistem
Informasi Geografis sebagai suatu sistem yang berbasis
komputer dan memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografis yaitu penyimpanan
data, manajemen data (penyimpanan
dan pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data,
serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhirnya dapat dijadikan acuan untuk pengambilan keputusan.SIG
bisa menjadi alat yang
sangat penting pada pengambilan keputusan untuk pembangunan berkelanjutan. Karena SIG memberikan informasi
pada pengambil keputusan untuk
analiss dan penerapan database keruangan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar