Selasa, 03 Oktober 2017

AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI #



AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI #


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Audit merupakan suatu proses pengumpulan data, penilaian ataupun pengevaluasian yang dilakukan untuk menilai sesuatu dengan kriteria yang mendasarinya. Audit terdiri dari beberapa macam seperti : audit keuangan, audit kepatuhan dan audit operasional. Kebutuhan akan pengambilan sebuah keputusan yang cepat dan akurat, persaingan yang ketat, serta pertumbuhan dunia usaha menuntut dukungan penggunaan tekhnologi mutakhir yang kuat dan handal. Dalam konteks ini keberhasilan organisasi akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan dalam memanpaatkan teknologi informasi secara optimal.

1.2       Rumusan Masalah


            Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :
    a.       Pengertian Audit Sistem Informasi 
    b.      Sejarah Audit Sistem Informasi / Teknologi Informasi 
    c.       Jenis-Jenis Audit Sistem Informasi
    d.      Tujuan Audit Sistem Informasi
    e.       Metode Audit Sistem Informasi
    f.       Prosedur Audit
    g.      Tahapan Audit Sistem Informasi

1.3       Tujuan Penulisan
     Tujuan dari penulisan adalah untuk memahami  dan mengerti  apa yang dimaksud dengan audit sistem informasi. dapat  memahami  dan mengerti  apa tujuan audit sistem informasi dan dapat  memahami  dan mengerti bagaimana konteks pelaksanaan dari audit sistem informasi.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi (Informatin System Audit) atau EDP Audit (Electronic Data Processing Audit) atau computer audit  adalah proses pengumpulan data dan pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu sistem aplikasi komputerisasi telah menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian internal yang memadai, semua aktiva dilindungi dengan baik atau disalahgunakan serta terjaminnya integritas data, keandalan serta efektifitas dan efesiensi penyelenggaraan sistem informasi berbasis komputer (Ron Weber 1999:10).

2.2       Sejarah Audit Sistem Informasi / Teknologi Informasi
         Audit SI/TI : aktivitas pengumpulan dan pengevaluasian bukti untuk penentuan apakah proses TI yang berlangsung dalam perusahaan telah dikelola sesuai dengan standar dan dilengkapi dengan objektif kontrol untuk mengawasi penggunaannya serta apakah telah memenuhi tujuan bisnis secara efektif
Audit SI/TI dapat menekankan pada penggunaan keterpaduan antara uji kepatutan maupun uji secara substantif yang komposisi/banyaknya digunakan secara seimbang sesuai dengan kondisi proses yang diaudit
Audit SI/TI yang pada awalnya lebih dikenal sebagai EDP Audit  (Electronic Data Processing) telah mengalami perkembangan yang pesat.
Perkembangan Audit SI/IT ini didorong oleh kemajuan teknologi dalam sistem keuangan, meningkatnya kebutuhan akan kontrol IT, dan pengaruh dari komputer itu sendiri untuk menyelesaikan tugas-tugas penting.
Pemanfaatan teknologi komputer ke dalam sistem keuangan telah mengubah cara kerja sistem keuangan, yaitu dalam penyimpanan data, pengambilan kembali data, dan pengendalian.
Sistem keuangan pertama yang menggunakan teknologi komputer muncul pertama kali tahun 1954. Selama periode 1954 sampai dengan 1960-an profesi audit masih menggunakan komputer.
Pada pertengahan 1960-an terjadi perubahan pada mesin komputer, dari mainframe menjadi komputer yang lebih kecil dan murah.
Pada tahun 1968, American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) ikut mendukung pengembangan EDP auditing.
Sekitar periode ini para auditor bersama-sama mendirikan Electronic Data Processing Auditors Association (EDPAA).
Tujuan lembaga ini adalah untuk membuat suatu tuntunan, prosedur, dan standar bagi audit EDP.
Pada tahun 1977, edisi pertama Control Objectives diluncurkan. Publikasi ini kemudian dikenal sebagai Control Objectives for Information and Related Technology (CobiT).
Tahun 1994, EDPAA mengubah namanya menjadi Information System Audit (ISACA).

2.3       Jenis-Jenis Audit Sistem Informasi
Audit sistem informasi dapat digolongkan dalam tipe atau jenis-jenis audit sebagai berikut :
a.      Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Adalah audit yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan (apakah sesuai dengan standar akuntansi keuangan serta tidak menyalahi uji materialitas). Apabila sistem akuntansi organisasi yang diaudit merupakan sistem akuntansi berbasis komputer, maka dilakukan audit terhadap sistem informasi akuntansi apakah proses/mekanisme sistem dan program komputer telah sesuai, pengendalian umum sistem memadai dan data telah substantif.
b.      Audit Operasional (Operational Audit)
Audit terhadap aplikasi komputer terbagi menjadi tiga jenis, antara lain :
1.    Post implementation Audit (Audit setelah implementasi)
Auditor memeriksa apakah sistem-sistem aplikasi komputer yang telah diimplementasikan pada suatu organisasi/perusahaan telah sesuai dengan kebutuhan penggunanya (efektif) dan telah dijalankan dengan sumber daya optimal (efisien). Auditor mengevaluasi apakah sistem aplikasi tertentu dapat terus dilanjutkan karena sudah berjalan baik dan sesuai dengan kebutuhan usernya atau perlu dimodifikasi dan bahkan perlu dihentikan. Pelaksanaan audit ini dilakukan oleh auditor dengan menerapkan pengalamannya dalam pengembangan sistem aplikasi, sehingga auditor dapat mengevaluasi apakah sistem yang sudah diimplementasikan perlu dimutakhirkan atau diperbaiki atau bahkan dihentikan apabila sudah tidak sesuai kebutuhan atau mengandung kesalahan.
2.   Concurrent  Audit (Audit Secara Bersama)
Auditor menjadi anggota dalam tim pengembangan sistem (system development team). Mereka membantu tim untuk meningkatkan kualitas pengembangan sistem yang dibangun oleh para sistem analis, designer dan programmer dan akan diimplementasikan. Dalam hal ini auditor mewakili pimpinan proyek dan manajemen sebagai quality assurance.
3.   Concurrent Audits (Audit Secara Bersama-sama)
Auditor mengevaluasi kinerja unit fngsional atau fungsi sistem informasi (pusat/instalasi komputer) apakah telah dikelola dengan baik, apakah kontrol dalam pengembangan sistem secara keseluruhan sudah dilakukan dengan baik, apakah sistem komputer telah dikelola dan dioperasikan dengan baik.
Dalam mengaudit sistem komputerisasi yang ada, audit ini dilakukan dengan mengevaluasi pengendalian umum dari sistem-sistem komputerisasi yang sudah diimplementasikan pada perusahaan tersebut secara keseluruhan.
Saat melakuan pengujian-pengujian digunakan bukti untuk menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi kepada manajemen tentang hal-hal yang berhubungan dengan efektifitas, efisiensi, dan ekonomisnya sistem.

2.4       Tujuan Audit Sistem Informasi
         Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber (1999:11-13) secara garis besar terbagi menjadi empat tahap, yaitu :
a.      Pengamanan Aset
Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), sumber daya manusia, file data harus dijaga oleh suatu sistem pengendalian intern yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan aset perusahaan. Dengan demikian sistem pengamanan aset merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan.
b.      Menjaga Integritas Data
Integritas data (data integrity) adalah salah satu konsep dasar sistem inforamasi. Data memeiliki atribut-atribut tertentu seperti: kelengkapan, keberanaran, dan keakuratan. Jika integritas data tidak terpalihara, maka suatu perusahaan tidak akan lagi memilki hasil atau laporan yang beanr bahkan perusahaan dapat menderita kerugian
c.       Efektifitas Sistem
Efektifitas sistem informasi perusahaan melikiki peranan pentigndalam proses pemgambilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan user
d.      Efisiensi Sistem
Efisiensi menjadi hal yang sangat penting ketika suatu komputer tidak lagi memilki kapasitas yang memadai atau harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi yang minimal.
e.       Ekonomis
Ekonomis mencerminkan kalkulasi untuk rugi ekonomi (cost/benefit) yang lebih bersifat kuantifikasi nilai moneter (uang). Efisiensi berarti sumber daya minimum untuk mencapai hasil maksimal. Sedangkan ekonomis lebih bersifat pertimbangan ekonomi.

2.5       Metode Audit Sistem Informasi
a.       Audit disekitar komputer (Audit Around The Computer)
Audit around the computer dilakukan pada saat:
Ø Dokumen sumber tersedia dalam bentuk kertas (bahasa non-mesin), artinya masih kasat mata dan dilihat secara visual.
Ø  Dokumen-dokumen disimpan dalam file dengan cara yang mudah ditemukan.
Ø  Keluaran dapat diperoleh dari daftar yang terinci dan auditor mudah menelusuri setiap transaksi dari dokumen sumber kepada keluaran dan sebaliknya.
b.      Audit melalui komputer (Audit Through The Computer)
Ø  Audit through the computer adalah dimana auditor selain memeriksa data masukan dan keluaran, juga melakukan uji coba proses program dan sistemnya atau yang disebut dengan white box, sehinga auditor merasakan sendiri langkah demi langkah pelaksanaan sistem serta mengetahui sistem bagaimana sistem dijalankan pada proses tertentu.
c.       Audit dengan komputer (Audit  With The Computer)
Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan komputer dan software untuk mengotomatisasi prosedur pelaksanaan audit. Pendekatan ini merupakan cara audit yang sangat bermanfaat, khususnya dalam pengujian substantif atas file dan record perusahaan. Software audit yang digunakan merupakan program komputer auditor untuk membantu dalam pengujian dan evaluasi kehandalan data, file dan record perusahaan.
Keunggulan menggunakan pendekatan ini  adalah dapat melaksanakan tugas audit yang terpisah dari catatan klien yaitu dengan mengambil copy data atau file untuk di test dengan komputer lain. Kelemahannya adalah upaya dan biaya untuk pengembangan relatif besar.

2.6       Prosedur Audit
            Prosedur Audit meliputi beberapa kegiatan, yaitu:
 a.  perencanaan audit,
 b.  penjadwalan audit,
 c.  menjamin kompetensi auditor dan pemimpin tim audit,
 d.  memilih tim audit yang sesuai,
 e.   menetapkan peran dan tanggung jawab,
 f.  melakukan audit,
g.  mempertahankan catatan program audit,
h. emantauan kinerja dan efektifitas,
i.  pengaduan pelacakan,
j.  melaporkan kepada manajemen pusat atas mengenai prestasi keseluruhan

2.7       Tahapan Audit Sistem Informasi
Tahapan Audit

Subjek Audit

Tentukan/identifikasi unit/lokasi yang diaudit

Sasaran Audit

Tentukan sistem secara spesifik, fungsi atau unit organisasi yang akan diperiksa
diperiksa

Jangkauan Audit

Identifikasi sistem secara spesifik, fungsi atau unit organisasi untuk dimasukkan lingkup pemeriksaan
dimasukkan lingkup pemeriksaan
Rencana Pre-audit

Identifikasi kebutuhan keahlian teknik dan sumber daya  yang   diperlukan untuk audit.
Identi fikasi sumber bukti untuk tes atau review seperti fungsi flowchart, kebijakan, standar  prosedur dan kertas kerja audit sebelumnya.

Prosedur   audit   dan
langkah - langkah
pengumpulan bukti audit

1.        Identifikasi dan pilih pendekatan audit untuk memeriksa dan menguji pengendalian intern.
2.        Identifikasi daftar individu untuk interview.
3.        Identifikasi dan menghasilkan kebijakan yang berhubungan dengan bagian, standar dan pedoman untuk interview.
4.        Mengembangkan instrument audit dan metodologi penelitian dan pemeriksaan kontrol internal
5.        pemeriksaan kontrol internal

Prosedur untuk evaluasi

ü  Organisasikan sesuai kondisi dan situasi.
ü  Identifikasi prosedur evaluasi atas tes efektivitas dan efisiensi sistem, evaluasi kekuatan dari dokumen, kebijakan dan prosedur yang diaudit yang diaudit


Pelaporan hasil audit


Siapkan laporan yang objektif, konstruktif (bersifat membangun) dan menampung penjelasan auditee
menampung penjelasan auditee.




BAB 3
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
            aktivitas pengumpulan dan pengevaluasian bukti untuk penentuan apakah proses TI yang berlangsung dalam perusahaan telah dikelola sesuai dengan standar dan dilengkapi dengan objektif kontrol untuk mengawasi penggunaannya serta apakah telah memenuhi tujuan bisnis secara efektif
 


BAB 4
DAFTAR PUSTAKA