Sabtu, 24 Desember 2016

REVIEW JURNAL " SISTEM PAKAR DIAGNOSA DAMPAK PENGGUNAAN SOFTLENS MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING

Sistem Pakar Diagnosa Dampak Penggunaan Softlens
Menggunakan Metode Backward Chaining

Nurmala Mukhtar1, Samsudin
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Islam Indragiri
Jl. Parit 1, Tembilahan Hulu, Tembilahan, Riau
E-mail: nurmala.mukhtar.ah@gmail.com1, samsudin_as_ad@yahoo.co.id
Masuk: 25 Mei 2014; Direvisi: 6 Juli 2014; Diterima: 15 Juli 2014
                                                              
ABSTRAK
Softlens adalah sejenis lensa yang dibuat dari bahan yang bersifat “lunak”, yaitu silicon hydrogen. Penggunaan softlens dalam jangka waktu lama dapat berpotensi menyebabkan iritasi mata, mata merah dan infeksi. Untuk itu diperlukan sebuah system pakar untuk membantu mendiagnosa dampak penggunaan softlens.
Pembangunan system pakar diagnosa dampak penggunaan softlens ini menggunakan metode backward chaining atau runut balik. Metode runut balik bekerja dengan cara menentukan penyakit yang diderita oleh pengguna softlens kemudian akan dijabarkan sebab-sebab penyakit tersebut.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem pakar ini mempermudah pengguna soflens untuk melakukan diagnosa dampak penggunaan softlens berdasarkan gejala yang dialami, dan mengetahui cara penanggulangannya.
Kata kunci: backward chaining, sistem pakar, dampak penggunaan softlens.


Pendahuluan
Konsultasi terhadap seseorang yang memiliki keahlian (expertise) di bidang tertentu dalam menyelesaikan suatu permasalahan merupakan pilihan tepat guna untuk mendapatkan jawaban, saran, solusi, keputusan serta kesimpulan terbaik. Salah satu expertise yang menjadi tujuan masyarakat untuk berkonsultasi adalah dokter spesialis mata (ophthalmologist). Ophthalmologist selalu menangani pasien penderita penyakit mata antara lain gangguan akibat menggunakan softlens.
Softlens atau lensa kontak adalah salah satu alat kedokteran yang bertujuan sebagai pengganti kacamata bagi penderita yang memiliki penglihatan kurang. Namun seiring perkembangan zaman dan teknologi, softlens yang awalnya berfungsi sebagai pengganti kacamata untuk penderita gangguan mata kini berubah menjadi atribut mode atau style. Banyak dari kalangan remaja wanita maupun pria menggunakan softlens hanya untuk kepentingan gaya semata tanpa mengetahui akibat apa yang akan ditimbulkan oleh softlens yang terbuat dari plastik mengandung air. Jika konsumen menggunakannya dalam waktu relatif lama maka softlens akan menyerap air di permukaan mata, hal inilah yang dapat menyebabkan mata perih dan gangguan lainnya.
Penelitian tentang pembuatan sistem pakar menggunakan metode Forward Chaining berguna untuk membantu ketergantungan masyarakat terhadap para medis, memberikan informasi tentang diagnosa dampak dari penggunaan softlens pada mata yang mudah dipahami oleh masyarakat, dengan demikian program ini akan memberikan pembelajaran kepada masyarakat akan pentingnya teknologi informasi yang biasa dimanfaatkan sebagai penyedia informasi tentang berbagai macam penyakit dan solusi pengobatan. Sistem pakar ini tidak berarti menggantikan kedudukan dokter, tetapi hanya dalam pengambilan keputusan, karena mungkin bisa terdapat banyak alternatif yang harus dipilih secara tepat.


TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan pendahuluan diatas , terdapat beberapa tujuan penelitian dalam Sistem Pakar Diagnosa Dampak Penggunaan Softlens Menggunakan Metode Backward Chaining yaitu :
1. Menguji apakah sistem pakar diagnosa dampak penggunaan softlens dapat diterapkan oleh pengguna

2. Mendiagnosa dampak penggunaan softlens


RINGKASAN JURNAL
Ada sepuluh komplikasi yang biasa timbul akibat pemakaian softlens yaitu: noda kornea, blepharitis, reaksi alergi, sindrom mata kering, corneal edema, infeksi mata, infitrates, mocrobila keratitis, vaskularisasi kornea, dan giant papilary conjunctivitis. Kontek diagram menggambarkan desain sistem secara keseluruhan atau secara umum dimana sistem ini terdiri dari entitas pakar dan admin, masukan kemudian diproses oleh system dan menghasilkan keluaran seperti terlihat pada Gambar berikut . 

Data flow diagram level 0 menggambarkan orang yang menggunakan system selanjutnya diproses oleh sistem kemudian data disimpan pada data store, dari data yang telah disimpan tersebut dapat dipanggil kembali sesuai dengan keperluan pengguna sistem, seperti yang terlihat pada Gambar berikut.

Dalam mempresentasikan pengetahuan yang berupa fakta-fakta gejala, jenis gangguan softlens serta solusi menggunakan kaidah produksi yang ditulis dalam bentuk jika-maka (If-Then). Kaidah jika-maka menghubungkan antara gejala-gejala penggunaan softlens dan dampak penggunaan softlens.

Proses yang dilakukan pada fase basis pengetahuan dipresentasikan dengan langkah-langkah berikut yaitu: (1) Menentukan tabel basis pengetahuan, (2) Menyusun rules (aturan gejala), (3) Menentukan tabel keputusan dan (4) Membuat pohon keputusan. Proses ini terlihat pada Tabel 1, 2 dan 3.

Pengguna program ini dapat mengidentifikasi informasi yang terkait dengan system pakar mendiagnosa dampak penggunaan softlens, untuk lebih jelas dapat dilihat pada proses berikut. 1. masuk ke form pertanyaan. Terlihat pada Gambar berikut 
2.       Form pertanyaan ini akan menentukan gejala apa saja yang terdapat dari penyakit pada penderita pengguna softlens. Terlihat pada Gambar berikut
3. Form ini merupakan tahap akhir dari proses pertanyaan yang berisikan solusi dan keterangan mengapa terkena penyakit tersebut. Terlihat pada Gambar berikut

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian  Sistem Pakar Diagnosa Dampak Penggunaan Softlens Menggunakan Metode Backward Chaining didapat beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut, Dari pengujian yang dilakukan bahwa sistem pakar diagnosa dampak penggunaan softlens ini dapat diterapkan dan diterima oleh pengguna,(2) Dengan adanya sistem pakar ini akan mempermudah orang awam untuk melakukan diagnosa dampak softlens dan cara penanggulangannya dan Implementasi dalam inferensi menggunakan metode backward chaining sehingga dapat dengan mudah mengetahui gejala-gejala yang dialami pasien dalam mendiagnosa dampak penggunaan softlens.

DAFTAR PUSTAKA
Dahria, Muhammad. 2012. Implementasi Inferensi Backward Chaining untuk Mengetahui Kerusakan Monitor Komputer. Medan: STMK Triguna Dharma.
Erhet, Rudi. 2012. Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Kulit. Universitas Islam Indragiri:  Tembilahan.
Fadhilah, A.N., Dini Destiani, dan Dhami Johar. 2012. Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Penyakit Kulit pada Anak dengan Metode Expert System Development Life Cycle.
Jurnal Algoritma, ISSN. 2302-7339, Vol. 09, No. 13.
Handojo, A. dan M. Isa Irawan. 2009. Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Sistem Pakar untuk Permasalahan Tindak Pidana terhadap Harta Kekayaan. Universitas Kristen Petra.
Hartati, Sri dan Sari Iswanti. 2008. Sistem Pakar dan Pengembangannya. Graha Ilmu: Yogya karta.
Lempao, Conny Theodora. 2011. Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Kecendrungan Prilaku Abnormal. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM.
Maradesa, Edar. 2012. Penerapan Metode Backward Chaining untuk Diagnosa Penyakit Katarak. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
Minarni dan Rahmat Hidayat. 2013. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar untuk Kerusakan
Komputer dengan Metode Backward Chaining. Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1.
Puspita, M., Zaenal Wafa, dan Afhal Syafnur. 2013. Aplikasi Sistem Pakar Web dalam Menganalisa Sakit Jiwa. Padang: Universitas Putra Indonesia.
Rachmawati, Dhani Johar, dan Ate Susanto. 2012. Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Asma. Garut: Sekolah Tinggi Teknologi.
Ramadhan, Mukhlis. 2011. Sistem Pakar dalam Mengidentifikasi Penyakit Kanker pada Anak Sejak Dini dan Cara Penanggulangannya. Medan: STMK Triguna Dharma.
Reisa, R., Jusak dan Dantjawati. 2013. Sistem Pakar untuk Diagnosa Penyakit Mata. Surabaya:STIKOM.
Saputra, Andri. 2011. Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-paru pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0. Jurnal Tekonomatika, Vol 1, No. 3.
Sutojo, T., Edy Mulyanto, dan Vincent Suhartono. 2010. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta:Andi.
Syahril, Muhammad. 2011. Konversi Data Training tentang Penyakit Hipertensi menjadi Bentuk Pohon Keputusan dengan Teknik Klasifikasi Menggunakan Tools Rapid miner 4.1. Jurnal SAINTIKOM, Vol.10, No.2.